Selasa, 21 Agustus 2012

Tepis Bahaya Asap Rokok


Sebuah penelitian di Amerika memperkuat fakta bahwa perokok pasif memiliki risiko terkena penyakit lebih tinggi dibandingkan dengan perokoknya sendiri.
Tidak hanya menghasilkan ’racun’ bagi penikmatnya tetapi juga meracuni orang di sekitarnya. Itulah sedikit gambaran tentang benda kecil bernama rokok. Rokok, disukai banyak orang namun dimusuhi lebih banyak orang, itulah benda kecil bernama rokok. Sekelompok orang yang menikmatinya, namun orang lain yang sama sekali tidak menikmatinya juga ikut terkena dampaknya. Kelompok yang hanya kebagian asap inilah dinamakan perokok pasif.

Tidak tanggung-tanggung, asap rokok mengandung sekitar 4000 bahan kimia, dan 43 diantaranya bersifat karsinogen (menyebabkan kanker). Ironisnya, asap rokok yang dihirup oleh perokok pasif kandungan bahan kimianya lebih tinggi dibandingkan dengan yang dihirup oleh perokoknya.
Merokok, menghasilkan pembakaran dan asap yang dihirup oleh si perokok, dan lalu dihembuskan ke udara. Asap yang dihembuskan dan asap hasil pembakaran ujung rokok kemudian menyebar ke udara dan dihirup oleh orang-orang yang tidak merokok.
Tidak banyak yang mau peduli dengan kenyataan bahwa 85% asap rokok dihirup oleh perokok pasif. Hanya 15% yang dihirup oleh perokoknya. Hitungan matematis yang cukup menyedihkan.
Menjadi pengguna fasilitas umum, terutama angkutan umum semakin menyempurnakan penyebaran bahaya ini. Asap rokok menjadi sesuatu yang nyaris tak dapat dihindari. Orang yang tidak merokok pun tidak lagi punya hak atas udara bersih untuk mereka hirup. Pasalnya, ada salah kaprah yang sudah membudaya. Misalnya, bila seseorang yang tidak merokok mengeluh akan asap rokok dalam sebuah bis kota, orang tersebut akan dianggap aneh. Padahal, di fasilitas umum yang berlaku seharusnya adalah peraturan untuk kepentingan umum.
Sebuah penelitian di Amerika memperkuat fakta bahwa perokok pasif memiliki risiko terkena penyakit lebih tinggi dibandingkan dengan perokoknya sendiri. Penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa kematian akibat asap rokok pada orang yang tinggal dengan perokok lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak merokok. Dengan menjadi seorang perokok pasif, beberapa bahaya mengintai kapan saja. Infeksi paru, gangguan pertumbuhan paru, bahkan kanker paru.
Di negara maju, persentase jumlah perokok semakin hari semakin berkurang. Selain kepedulian terhadap lingkungan, kesadaran yang tinggi akan bahaya rokok menjadi alasan kuat mereka untuk berhenti merokok.
Di Indonesia sendiri, para perokok masih memiliki kebebasan yang hampir tak terbatas. Memang, beberapa waktu yang lalu sudah ada Perda (untuk wilayah DKI) yang mengatur masalah merokok di area publik. Tetapi, tampaknya belum banyak memiliki kesadaran pada peraturan tersebut. Kawasan bebas rokok masih sangat minim, bahkan di area yang bebas asap rokok pun, masih ada saja yang tidak perduli aturan.
Masih seputar konsekuensi yang tidak adil. Menurut WHO, badan kesehatan PBB, sekitar 700 juta anak, atau sekitar setengah dari seluruh anak di dunia terpaksa menghirup udara yang tercemari asap rokok. Asap rokok yang sangat berbahaya bagi pertumbuhan serta perkembangan mereka. Ayah yang merokok, anak yang menghirup asap racunya. Suami yang merokok, istri yang menghisap racunnya, demikian juga sebaliknya.

Mengurangi Bahaya Asap Rokok
Dalam kemasan rokok, dengan jelas dapat dibaca bahaya-bahaya yang disebabkan oleh rokok. Bahaya yang oleh banyak orang hanya dianggap sebagai gurauan. Selain bahaya yang sering kita temui pada kemasan tersebut, masih ada sederat bahaya lain seperti mulai dari penurunan sistem kekebalan tubuh, rusaknya pendengaran, kulit kusam dan keriput sampai pada kerontokan rambut.
Mengetahui bahaya merokok bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar. Bila kita perduli dengan kesehatan diri sendiri, orang-orang terkasih, kenyataan kerusakan lingkungan yang semakin hari semakin buruk, dan masalah ekonomi yang diperparah oleh rokok, masihkah kita merokok?
Mungkin, tidak mudah untuk berhenti merokok. Tetapi, bila ada kemauan dan tekad yang bulat, tidak akan sesulit yang dibayangkan. Bila masih menyayangi diri sendiri serta orang-orang di sekitar, maka mulailah dari sekarang. Atau, bila memang akan tetap menjadi perokok, lakukan tindakan yang bisa membantu memperkecil pencemaran akan orang-orang yang berada di sekitar kita. Cuci tangan, sikat gigi dan berkumur setelah segera merokok. Jangan pernah merokok di dalam rumah karena ini sama dengan menyebarkan racun ke seluruh penghuni rumah. Merokoklah hanya di tempat yang diperbolehkan. Bila berhenti merokok adalah salah satu tindakan untuk ’menyelamatkan’ planet ini, mengapa tidak kita lakukan?
Kita tidak akan pernah tahu seberapa besar bahan kimia yang kita hirup lewat udara setiap harinya. Karenanya, perlu membekali tubuh dengan antioksidan yang dapat mengatasi kerusakan yang terjadi akibat oksidasi dalam sel. Antioksidan mampu mengatasi beberapa jenis penyakit dan juga oksidasi sel. HD Bee Propolis merupakan sistem perlindungan yang baik. HD Bee Propolis bekerja dengan cara meningkatkan dan menstimulasi sistem kekebalan tubuh secara alami. Dengan demikian radikal bebas (molekul berbahaya) akibat asap rokok dapat dinetralisir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar