Sebuah
penelitian di Amerika memperkuat fakta bahwa perokok pasif memiliki risiko
terkena penyakit lebih tinggi dibandingkan dengan perokoknya sendiri.
Tidak
hanya menghasilkan ’racun’ bagi penikmatnya tetapi juga meracuni orang di
sekitarnya. Itulah sedikit gambaran tentang benda kecil bernama rokok. Rokok,
disukai banyak orang namun dimusuhi lebih banyak orang, itulah benda kecil
bernama rokok. Sekelompok orang yang menikmatinya, namun orang lain yang sama
sekali tidak menikmatinya juga ikut terkena dampaknya. Kelompok yang hanya
kebagian asap inilah dinamakan perokok pasif.
Tidak
tanggung-tanggung, asap rokok mengandung sekitar 4000 bahan kimia, dan 43
diantaranya bersifat karsinogen (menyebabkan kanker). Ironisnya, asap rokok yang
dihirup oleh perokok pasif kandungan bahan kimianya lebih tinggi dibandingkan
dengan yang dihirup oleh perokoknya.
Merokok,
menghasilkan pembakaran dan asap yang dihirup oleh si perokok, dan lalu
dihembuskan ke udara. Asap yang dihembuskan dan asap hasil pembakaran ujung
rokok kemudian menyebar ke udara dan dihirup oleh orang-orang yang tidak
merokok.
Tidak
banyak yang mau peduli dengan kenyataan bahwa 85% asap rokok dihirup oleh
perokok pasif. Hanya 15% yang dihirup oleh perokoknya. Hitungan matematis yang
cukup menyedihkan.
Menjadi
pengguna fasilitas umum, terutama angkutan umum semakin menyempurnakan
penyebaran bahaya ini. Asap rokok menjadi sesuatu yang nyaris tak dapat
dihindari. Orang yang tidak merokok pun tidak lagi punya hak atas udara bersih
untuk mereka hirup. Pasalnya, ada salah kaprah yang sudah membudaya. Misalnya,
bila seseorang yang tidak merokok mengeluh akan asap rokok dalam sebuah bis
kota, orang tersebut akan dianggap aneh. Padahal, di fasilitas umum yang
berlaku seharusnya adalah peraturan untuk kepentingan umum.
Sebuah
penelitian di Amerika memperkuat fakta bahwa perokok pasif memiliki risiko
terkena penyakit lebih tinggi dibandingkan dengan perokoknya sendiri.
Penelitian tersebut menunjukkan hasil bahwa kematian akibat asap rokok pada orang
yang tinggal dengan perokok lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak
merokok. Dengan menjadi seorang perokok pasif, beberapa bahaya mengintai kapan
saja. Infeksi paru, gangguan pertumbuhan paru, bahkan kanker paru.
Di
negara maju, persentase jumlah perokok semakin hari semakin berkurang. Selain
kepedulian terhadap lingkungan, kesadaran yang tinggi akan bahaya rokok menjadi
alasan kuat mereka untuk berhenti merokok.
Di
Indonesia sendiri, para perokok masih memiliki kebebasan yang hampir tak terbatas.
Memang, beberapa waktu yang lalu sudah ada Perda (untuk wilayah DKI) yang
mengatur masalah merokok di area publik. Tetapi, tampaknya belum banyak
memiliki kesadaran pada peraturan tersebut. Kawasan bebas rokok masih sangat
minim, bahkan di area yang bebas asap rokok pun, masih ada saja yang tidak
perduli aturan.
Masih
seputar konsekuensi yang tidak adil. Menurut WHO, badan kesehatan PBB, sekitar
700 juta anak, atau sekitar setengah dari seluruh anak di dunia terpaksa
menghirup udara yang tercemari asap rokok. Asap rokok yang sangat berbahaya
bagi pertumbuhan serta perkembangan mereka. Ayah yang merokok, anak yang
menghirup asap racunya. Suami yang merokok, istri yang menghisap racunnya,
demikian juga sebaliknya.
Mengurangi Bahaya Asap Rokok
Dalam
kemasan rokok, dengan jelas dapat dibaca bahaya-bahaya yang disebabkan oleh
rokok. Bahaya yang oleh banyak orang hanya dianggap sebagai gurauan. Selain
bahaya yang sering kita temui pada kemasan tersebut, masih ada sederat bahaya
lain seperti mulai dari penurunan sistem kekebalan tubuh, rusaknya pendengaran,
kulit kusam dan keriput sampai pada kerontokan rambut.
Mengetahui
bahaya merokok bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar. Bila kita perduli
dengan kesehatan diri sendiri, orang-orang terkasih, kenyataan kerusakan
lingkungan yang semakin hari semakin buruk, dan masalah ekonomi yang diperparah
oleh rokok, masihkah kita merokok?
Mungkin,
tidak mudah untuk berhenti merokok. Tetapi, bila ada kemauan dan tekad yang
bulat, tidak akan sesulit yang dibayangkan. Bila masih menyayangi diri sendiri
serta orang-orang di sekitar, maka mulailah dari sekarang. Atau, bila memang
akan tetap menjadi perokok, lakukan tindakan yang bisa membantu memperkecil
pencemaran akan orang-orang yang berada di sekitar kita. Cuci tangan, sikat
gigi dan berkumur setelah segera merokok. Jangan pernah merokok di dalam rumah
karena ini sama dengan menyebarkan racun ke seluruh penghuni rumah. Merokoklah
hanya di tempat yang diperbolehkan. Bila berhenti merokok adalah salah satu
tindakan untuk ’menyelamatkan’ planet ini, mengapa tidak kita lakukan?
Kita
tidak akan pernah tahu seberapa besar bahan kimia yang kita hirup lewat udara
setiap harinya. Karenanya, perlu membekali tubuh dengan antioksidan yang dapat mengatasi kerusakan yang
terjadi akibat oksidasi dalam sel. Antioksidan mampu mengatasi beberapa jenis
penyakit dan juga oksidasi sel. HD Bee Propolis merupakan sistem perlindungan
yang baik. HD Bee Propolis bekerja dengan cara meningkatkan dan
menstimulasi sistem kekebalan tubuh secara alami. Dengan demikian radikal bebas
(molekul berbahaya) akibat asap rokok dapat dinetralisir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar